The Power of Public Relation


Haloha calon-calon penerus bangsa! 

Di blog fira kali ini, kita akan belajar apasih kekuatan atau power dari public relation. Tapi tunggu sebentar, sebelum membahas lebih lanjut tentang kekuatannya, kita kenali dulu yuk apa sih Public Relation (PR) itu.

Banyak para ahli yang memberikan pendapat dan menjabarkan arti dari Public Relation itu sendiri. Salah satunya adalah Roberto Simӧes (1984) yang mengatakan bahwa PR adalah fungsi manajemen dimana PR menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. Selain itu, PR juga merupakan aktivitas yang multidisiplin yang berarti PR menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian, dan citra yang baik di mata publik.

Dari penjelasan diatas, sudah terlihat kan bagaimana pentingnya Public Relation dalam organisasi atau perusahaan dalam membangun 'good relation'? Nah sekarang, kita simak yuk peran dan fungsi Public Relation.

Menurut Cutlip et al (2000) peran Public Relation dibagi menjadi empat, yaitu :
 A. Public Relation as a Communication Technician
Communication technician atau dalam bahasa Indonesia disebut teknisi komunikasi, merupakan salah satu peranan seorang public relation dimana seorang PR melakukan kegiatan berupa menerima perintah dari atasan untuk melakukan pekerjaannya. Seperti merancang, membuat, menulis dan mengedit sebuah press releasewebsite, pidato, presentasi, laporan tahunan dan pekerjaan teknis lainnya.
Untuk menjadi seorang PR dengan peran ini, diperlukan sosok yang memiliki kreatifitas serta artistik yang tinggi dan mempunyai keterampilan teknis serta jurnalistik dan komunikasi yang baik. Biasanya, PR dengan peran ini tidak dilibatkan dalam manajemen sebagai pengambil keputusan. Karena, mereka lebih diarahkan kepada penulisan tools dan mengimplementasikan rancangan komunikasi yang telah dibuat. Jika diibaratkan dengan kalimat, peran PR satu ini adalah “the last to know” atau yang paling akhir dalam mengetahui informasi dari perusahaannya.
      B. Public Relation as a Communication Fascilitator


Communication Facilitator atau bila diartikan yaitu fasilitator komunikasi, merupakan peran lain dari public relation yang menjadikan seorang PR sebagai seorang pendengar yang baik dan penyedia informasi. Fungsi dari peran ini adalah sebagai mediator/penghubung antara organisasi atau perusahaan dengan publik. Dengan kata lain, seorang PR dengan peran ini harus menampung masukan dari publik dan membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya serta memelihara komunikasi dua arah dan memfasilitasi pertukaran informasi dengan menciptakan dan memelihara saluran-saluran media komunikasi yang diperlukan. 

C. Public Relation as a Problem Solving Fascilitator




Dalam suatu organisasi tentunya pernah dan akan menghadapi masalah-masalah baik internal maupun eksternal. Seorang public relation yang menjalankan peran sebagai  problem solving facilitator atau pemecah masalah, bekerja sama dengan para manajer atau anggota timnya untuk memecahkan masalah atau kesulitan yang terjadi pada perusahaan/organisasi. Dalam menjalankan peran ini, seorang PR dituntut untuk dapat selalu bekerja sama dengan pihak manajemen dalam meningkatkan keterampilan juga membuat beberapa alternatif untuk keperluan memecahkan masalah. 


     D. Public Relation as an Expert Prescriber

          

         Peran PR yang satu ini, berhubungan dengan peran PR sebagai problem solver. Namun bedanya, PR sebagai expert prescriber atau konsultan ahli ini tidak 'terjun  langsung ke lapangan' dalam menyelesaikan masalah-masalahnya. Karena mereka bertugas untuk merencanakan dan merekomendasikan tindakan yang harus dilakukan ketika perusahaan sedang dilanda masalah. Seperti julukannya "Konsultan Ahli", seorang PR yang berperan sebagai expert prescriber  haruslah memiliki pengalaman dan kemampuan tinggi dalam mencari solusi dan penyelesaian akan masalah hubungan dengan publiknya. 

          Seorang public relation  yang memiliki peran ini akan mengidentifikasi masalah, mengembangkan rancangan program, serta memagang tanggung jawab penuh pada program yang telah dirancangmya. Kegagalan dan keberhasilan program itu merupakan tanggung jawab penuh untuk seorang PR dengan peran ini. Tidak hanya itu, peran ini  juga dengan tidak langsung menunjukkan bahwa seorang public relation merupakan orang yang patut dipercaya dalam organisasi/perusahaan.

     Kalau di atas sudah ada peran public relation, dibawah ini ada fungsi public relation yang sebenarnya ada sangat banyak dan beragam. Tapi dapat dirangkum menjadi point-point dibawah ini:
  • PR berfungsi untuk menciptakan opini publik yang dipercaya akan menguntungkan  bagi perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari pihak eksternal maupun internal.
  • Karena didalam sebuah perusahaan terdapat berbagai jenis pekerja dengan latar belakang dan budaya yang berbeda – beda, sangat mudah terjadi kesalah pahaman yang menciptakan kesenjangan antara karyawan satu dengan lainnya. Maka dari itu, PR dapat berfungsi mengelola manajemen dalam perusahaan sehingga tercipta kinerja yang baik dan seimbang. 
  • PR merupakan unsur penting dalam suatu manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik dan sesuai harapan publik, tetapi tetap memperhatikan ciri khas organisasi atau perusahaan. 
  • Fungsi PR dalam organisasi/perusahaan juga untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, jika terjadi kesalahpahaman di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan atau dengan kata lain, PR mengembalikan citra perusahaan yang semula sempat salah di mata publik menjadi "lurus" kembali.


Nah dari peran dan fungsinya, sudah paham kan bagaimana kekuatan Public RelationSekarang kita masuk ke studi kasusnya yaa..

Studi Kasus: Kekuatan Public Relation mengembalikan kepercayaan publik akan kualitas dari Oreo

      Masih ingat kah kamu dengan salah satu produk snack lezat bernama "Oreo" yang pada tahun 2008 didapati mengandung melamin? Pada saat itu, berita tentang makanan ini sangat terkenal dan tentunya meresahkan banyak orang terutama orang tua yang memberikan Oreo sebagai camilan untuk buah hatinya.



liputan6.com 



detik.com



okezone.com
Dari kasus ini, tentu kepercayaan publik pada brand Oreo mulai memburuk. Publik sudah meragukan kualitas dari Oreo yang jika dibiarkan akan berdampak sangat buruk bagi perusahaan. Untuk itu, disinilah seorang Public Relation perlu mengeluarkan "super power"nya dan melaksanakan peran serta fungsinya dalam mendongkrak kembali citra Oreo dimata publik.

PR dalam kasus ini harus bisa menjalankan perannya sebagai seorang expert prescriber  dan problem solver yang mana mengharuskan mereka untuk bekerja ekstra menganalisis dan mengidentifikasi masalah serta membuat program-program sebagai solusi atas masalah ini. Contohnya, PR harus menganalisis apakah benar adanya kandungan melamin dalam Oreo, siapa yang bertanggung jawab atas penggunaan melamin dalam komposisi Oreo, serta adakah pelanggaran yang dilakukan selama memproduksi Oreo dan sebagainya.

Tidak hanya itu, PR juga harus bisa menjadi communication facilitator dimana diharuskan untuk menampung opini dari publik untuk internal perusahaan terkait masalah ini, yang mana nantinya akan dijadikan referensi untuk memperbaiki citra produk dan perusahaan itu sendiri. Contohnya, PR harus membuat survey bagaimana pendapat masyarakat setelah menerima kabar bahwa produk Oreo mengandung melamin dan apa harapan masyarakat setelah mendengar kabar tersebut. 

Setelah menampung pandangan serta opini dari publik dan menganalisis masalah juga membuat program-program solusi, saatnya giliran PR sebagai communication technician yang melakukan tugasnya untuk membuat press release atau diskusi santai dengan BPOM, Kemenkes, Media dan pihak lainnya untuk menjelaskan produk Oreo sebagai produk yang terbuka dan bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat Indonesia. Strategi marketing lainnya juga diperlukan seperti membuat iklan yang membuktikan kehigienisan pabrik Oreo dan kandungan gizi dari Oreo, serta membuktikan bahwa Oreo merupakan snack yang menjunjung tinggi kualitas komposisinya.

Inilah contoh kasus yang membuktikan bahwa peran dan fungsi dari Public Relation sangat besar disebuah organisasi atau perusahaan, demi kelancaraan dan kejayaan nama maupun posisi dari perusahaan tersebut.
Referensi:
Bagus, Denny. 2009. Public Relation: Definisi, Fungsi dan Tujuan. Artikel diunduh dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html. Pada 14 September 2018
Herimanto, Bambang dkk. 2007. Public Relations dalam Organisasi. Yogyakarta: Penerbit Santusta.
Satlita, Lena. 2004. "Reposisi Peran dan Fungsi Public Relations dalam Organisasi". Dalam Jurnal Efisiensi no. 1, Volume 04, Februari 2004.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MMTC Radio, The Next Generation Channel.